Tuesday, June 23, 2015

Tangis Semesta

Semesta teruslah menjerit,
teriakan keluh kesah mereka yang hidup di tanah perang.
Menangislah engkau wahai langit,
basuh merah darah yang tertumpah di bumi ini.
Usaplah air mata para ibu yang menangisi anaknya yang pergi mendahului mereka.
Larutkanlah air mata mereka, seiring jatuhnya tetes hujan, ke sungai, lalu ke laut.
Angin berhembuslah, bawa doa para ayah, lalu sejukkan hati mereka.
Biarkan air mata dan tangis mereka bergema, agar terdengar sampai telinga para bajingan yang menginginkan perang.
Bukankah senyum dan tawa yang kita ingin tunjukkan kepada semesta?

Tuesday, May 26, 2015

Senja itu, Aku, Pulang


Senja.
Senja dimana sang surya turun dari tahtanya
dan sang rembulan berangkat untuk menari dengan para bintang.
Di langit sana, langit yang katanya punya tujuh lapisan.

Senja.
Senja membawa para bocah kecil kembali ke pangkuan ibunya
Membawa sang suami ke pelukan istrinya
Dan membawa manusia menghadap Sang Pelukis semesta.

Senja.
Dimana suara merdu bacaan Kitab mulai terdengar
Beriringkan alunan musik si jangkrik dan gerombolannya.

Senja itu, aku, pulang.

Karya ini diikutsertakan dalam NJF Wonosobo 2015 #NJFWonosobo2015
Judul foto: Senja di Ujung Kota